Bukan suatu rahasia lagi bahwa sektor pariwisata dan perjalanan jauh antar negara mengalami efek samping dahsyat sejak pandemi. Tanpa terkecuali adalah negara China. China adalah negara pertama yang mengimplementasikan karantina dan travel restrictions yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus pada awal tahun 2020. Persyaratannya pun agak lebih ketat daripada negara lainnya. Hal ini ternyata tidak hanya mempengaruhi turis loh! Siswa internasional pun ikut terkena dampaknya.
Siswa Internasional di China Selama Pandemi
Selama pandemi, banyak Bridgers yang bimbang untuk memilih studi di China. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal yaitu:
- Kesulitan untuk kembali ke China setelah liburan musim dingin karena adanya penutupan perbatasan dan pembatalan penerbangan internasional. Bridgers
- Gangguan terhadap studi akademis karena penutupan sekolah dan universitas, atau pergantian ke kelas online. Banyak siswa yang merasa bahwa pembelajaran online kurang efektif daripada belajar langsung di kampus secara offline. Terlebih lagi, siswa juga tidak mempunyai akses untuk fasilitas kampus yang berhubungan dengan pelajaran akademik.
- Masalah dengan akomodasi, karena banyak asrama tutup atau memiliki kapasitas yang terbatas untuk mempertahankan jarak sosial atau social distancing.
- Kesulitan untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan dan menjalin hubungan dengan teman-teman di sekolah atau universitas karena pembatasan mobilitas.
- Beban emosional dan stres yang disebabkan oleh ketidakpastian dan kekhawatiran terkait pandemi. Tidak bisa kita pungkiri bahwa hal ini sangat berpengaruh pada situasi pembelajaran siswa.
- Masalah keuangan akibat pembatalan penerbangan atau biaya hidup yang lebih tinggi selama pandemi. Hal ini bisa terjadi karena seluruh sektor perekonomian dan aspek gaya hidup juga ikut terdampak.
Wah, ternyata parah juga ya situasinya! Tetapi Bridgers jangan khawatir, karena seiring berjalannya waktu kondisi semakin membaik sehingga travel restriction pun mulai berkurang.
Nah, kabar gembira bagi kita semua di tahun 2023! China sudah mengeluarkan pernyataan official untuk membuka border bagi seluruh inbound tourist. Yuk simak dulu penjelasan lengkapnya, Bridgers!
Kunjungi China Tanpa Karantina
Bridgers yang berencana mau kuliah atau visit negara China tidak perlu pusing lagi karena mulai tanggal 8 Januari 2023, karantina sudah tidak diperlukan lagi! Selain itu beberapa langkah-langkah kontrol kunjungan ke negara tersebut mengalami perubahan seperti:
- Tidak perlu lagi mengajukan permohonan kode kesehatan dari kedutaan atau konsulat China.
- Tidak perlu tes asam nukleat dan karantina terpusat untuk semua pendatang. Jika deklarasi kesehatan normal dan pemeriksaan karantina rutin pelabuhan pabean normal, Bridgers bisa bebas mengunjungi China tanpa persyaratan lainnya.
- Pencabutan travel restriction penerbangan internasional, termasuk kebijakan “lima-satu” (di mana setiap maskapai asing diharuskan untuk mempertahankan hanya satu rute udara ke China dan mengoperasikan tidak lebih dari satu penerbangan seminggu) dan batas faktor muatan penumpang.
Tetapi Bridgers masih tetap harus menggunakan masker selama penerbangan ya!
- Pengoptimalan pengaturan bagi orang asing yang kembali ke China untuk memulai kembali pekerjaan, bisnis, studi, kunjungan keluarga, dan lainnya. Sebagai tambahan fasilitas visa sesuai keperluannya juga dapat kita akses loh Bridgers.
- Tidak hanya via udara, transportasi air dan darat pun dapat masuk ke China secara bertahap. Begitu pula dengan kegiatan pariwisata pun akan tetap berlanjut sesuai dengan kondisi dan kapasitas.
Satu hal yang masih berlaku adalah keperluan untuk melakukan tes PCR maksimal 48 jam sebelum penerbangan ke China. Jadi super mudah sekali bukan? Maka itu Bridgers sekarang tidak perlu bimbang lagi untuk studi ke China ya!
Kalian juga bisa langsung konsultasi mengenai informasi lebih detail tentang keadaan, perkuliahan bahkan jurusan pilihan di negara tersebut secara gratis. Yuk kita tunggu Bridgers!