Di dalam hidup terdapat standard untuk masing-masing bidang. Fungsi dari standard itu adalah sebagai tolak ukur performa atau pencapaian seseorang. Layaknya seperti siswa yang mendapatkan nilai baik sebagai prestasinya, seorang koki atau chef pun mempunyai standard tersendiri. Standard yang kita maksud adalah: Michelin Star. Apakah Bridgers familiar dengan penghargaan ini? Ternyata Michelin Star bukan hanya menilai enaknya sebuah makanan loh. Yuk kita pahami dulu pengertiannya!
Apa itu Michelin Star?
Michelin Star merupakan penghargaan bagi restaurant yang menghasilkan makanan “luar biasa”. Hanya segelintir restaurant atau tempat makan yang dapat menerima penghargaan prestisius semacam ini. Penghargaan tersebut mempunyai 5 kriteria dalam penilaiannya yaitu: Kualitas bahan; keharmonisan rasa; penguasaan teknik; kepribadian koki yang tercermin dalam masakan; dan konsistensi masakan tersebut. Jadi, “masakan enak” saja tak cukup untuk mendapatkan Michelin Star!
Nah, pada penghargaan ini terdapat 1,2 dan 3 bintang. Masing-masing mempunyai perbedaan dan levelnya sendiri. Berikut adalah penjelasannya:
- Bintang 1: Melihat kualitas bahan masakan dan konsistensi masakan.
- Bintang 2: Melihat bakat dan kepribadian chef yang tergambarkan dalam masakannya.
- Bintang 3: Melihat kesenian yang tak ada duanya pada suatu masakan. Restaurant dengan bintang 3 Michelin mempunyai paket komplit dari keseluruhan kualitas bahan, teknik, kepribadian sehingga menjadi suatu seni kuliner.
Bagaimana, apakah Bridgers juga terinspirasi untuk menjadi chef dan menjadi pemilik restaurant Michelin Star?
Fakta Lain Tentang Michelin Star
Setelah mendapatkan gambaran mengenai penghargaan ini, ada baiknya kita mengetahui lebih lanjut tentang proses serta detail lainnya. Apalagi bagi Bridgers yang tertarik eksplorasi karir kuliner, wajib tau pastinya!
- Semua tipe restaurant bisa mendapatkan Michelin Star
Restaurant mewah atau fine dining biasanya identik dengan penghargaan ini. Namun, bukan berarti jenis kuliner lainnya tidak terhitung! Bridgers bisa saja membuka rumah makan sederhana, kasual atau street food. Namun untuk restaurant dengan harga relatif “affordable” (sesuai dengan perekonomian lokal), bentuk penghargaan Michelin disebut dengan “Bib Gourmand”. Sedangkan untuk restaurant yang berfokus pada sustainable gastronomy, penghargaannya akan berbentuk “Green Stars”. Meskipun berbeda nama, tetap sama dengan Michelin Star ya, Bridgers!
- Servis dan dekorasi restaurant tidak mempengaruhi
Penghargaan ini hanya menilai dari sisi kuliner. Mereka ingin konsumen yang datang merasakan makanan berkualitas, lezat dan konsisten setiap saatnya. Dengan begitu, dekorasi semewah apapun tak bisa menjamin! Lagipula jika Bridgers makan sesuatu yang menggugah selera, bukankah faktor lainnya bisa terlupakan? Masakan enak dapat mempengaruhi mood juga loh!
- Penghargaan Michelin Star Dapat Dikembalikan
Tidak sedikit beberapa restaurant yang mengembalikan gelar Michelin Star karena kondisi tertentu. Bisa saja tak sejalan dengan visi sang pemilik atau chef. Sebaliknya jika restaurant pemegang penghargaan tidak dapat melanjutkan kualitas atau konsistensi dari masakannya, tahun berikutnya tempat tersebut bisa tidak mendapatkan penghargaan yang sama.
Ternyata banyak juga ya lika liku dalam dunia kuliner! Padahal sebelum mengetahui hal ini kita berpikir bekerja dalam bidang Food & Beverage hanya sebagai “pemasak”. Menjadi seorang koki bukan hanya membuat sebuah masakan, namun memberikan kebahagian melalui masakannya.
Chef Dengan Michelin Star Terbanyak
Meskipun penghargaan ini diberikan kepada restaurant, tetap saja menjadi sebuah prestasi para head chef yang bertanggung jawab. Lagipula ide, teknik dan rasa makanan semua berasal dari talenta sang koki!
Kira-kira siapa saja ya chef dengan Michelin Star terbanyak? Ini dia daftar 10 koki dengan Michelin Star terbanyak di dunia:
- Alain Ducasse – 21 Michelin Stars
- Pierre Gagnaire – 14 Michelin Stars
- Martin Berasategui – 12 Michelin Stars
- Yannick Alleno – 10 Michelin Stars
- Anne-Sophie Pic – 8 Michelin Stars
- Gordon Ramsay – 7 Michelin Stars
- Thomas Keller – 7 Michelin Stars
- Yoshihiro Murata – 7 Michelin Stars
- Seiji Yamamoto – 7 Michelin Stars
- Andreas Caminada – 7 Michelin Stars
Mendapatkan satu Michelin Star saja sudah sulit, apalagi yang memborong lebih dari itu? Perlu dedikasi, passion dan kerja keras tentunya. Penghargaan ini juga secara otomatis membuka beragam pintu kesempatan dari ketenaran, peningkatan bisnis, acara TV dan lainnya.
Yang lebih menginspirasi lagi adalah meskipun para koki ini sangat berprestasi, mereka tetap ingin berbagi ilmu! Contohnya chef Ducasse yang membuka akademi kuliner, École Ducasse. Mereka yang tertarik pada dunia kuliner dapat lulus sebagai sarjana dan mendapatkan koneksi profesional. Menarik sekali bukan?
Tips EduBridge Bagi Generasi Kuliner Baru
Mulai terjun ke suatu bidang dari nol tentu saja terdengar menakutkan. Mungkin Bridgers bingung harus mulai dari mana? Tenang saja, EduBridge akan senantiasa membantu sedari awal kok!
Jika Bridgers memang tertarik pada bidang kuliner, baiknya sedari awal memilih institusi tepat yang dapat membina bakat dengan baik. Usahakan untuk riset dan berkonsultasi pada profesional seperti EduBridge agar tidak salah pilih. Pendidikan awal sangat penting karena selain mendapatkan ilmu, Bridgers bisa mendapatkan koneksi profesional dan kesempatan belajar melalui program magang. Ini karena dalam dunia kuliner, teori saja tak cukup. Untuk hasil terbaik, pembelajaran harus disertai dengan praktek lapangan. Selain itu Bridgers juga harus mengetahui kondisi serta situasi di lapangan!
Setelah berhasil mendapatkan pendidikan yang kita perlukan, saatnya untuk betul-betul terjun ke dunia kerja Bridgers! Seraplah ilmu sebanyak-banyaknya selagi situasi mendukung. Pada saat ini pula kalian bisa mengeksplorasi jenis dan teknik masakan yang kalian suka. Bila sudah menemukan, fokus pada tujuan tertentu agar mempunyai keahlian spesialis.
Setelah mempunyai pengalaman yang mumpuni, Bridgers bisa loh buka usaha sendiri! Membuka usaha memang lebih banyak tantangannya daripada bekerja dengan orang, tetapi hasilnya tak kalah manis. Jangan lupa bahwa kalian tetap harus belajar dan mencari ilmu setiap harinya agar tidak “stuck” dan terus berkembang. Fokus pada memberikan customer kebahagiaan dan makanan yang berkualitas, bukan pada mencari penghargaan. Dengan begitu, usaha kalian akan sukses seiring berjalannya waktu!
Semoga artikel kali ini bisa menginspirasi ya Bridgers, tetap semangat!